Kabupaten Semarang – Dalam mengurangi jumlah pengangguran, Pemkab Semarang bekerjasama dengan lembaga pelatihan kerja dan SMK menggelar pelatihan menjahit gratis. Upaya tersebut dilakukan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di beberapa perusahaan garmen.
Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Semarang menjelaskan, sejak Pandemi Covid-19, angka pengangguran di Kab. Semarang merangkak naik. Namun, sejak kasusnya melandai sekitar Mei 2022, banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Pemkab memfasilitasi para calon tenaga kerja untuk masuk ke pasar kerja itu dengan melatih ketrampilan menjahit secara gratis,” ungkap Ngesti Nugraha, usai membuka secara resmi pelatihan menjahit gratis bagi calon tenaga kerja di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (24/10/2022).
Di hadapan puluhan perwakilan peserta pelatihan, Ngesti Nugraha berharap, mereka dapat mengikuti pelatihan dengan baik, sehingga dapat mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia. Ngesti Nugraha juga berharap, mereka bisa mengajak warga sekitar untuk bekerja. Caranya, dengan membuka usaha menjahit mandiri di rumah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab. Semarang, M Taufiqur Rahman menjelaskan, program pelatihan dan penempatan seribu tenaga kerja sektor garmen merupakan salah satu program unggulan Ngesti Nugraha. Total dana APBD yang disediakan sebesar Rp. 1 Miliar untuk seribu orang tenaga kerja. Pihaknya menjalin kerjasama dengan sepuluh Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK), dua Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dan 13 SMK untuk melatih para calon tenaga kerja.
“Pelatihan akan berlangsung selama 14 hari, yang terbagi dalam empat gelombang. Seluruh proses pelatihan akan selesai pada 12 November mendatang,” terangnya.
Disnaker menjalin kerjasama dengan 17 perusahaan garmen di Kab. Semarang dan Salatiga untuk tindaklanjut penempatan kerja. Lokasi penempatan nantinya akan diupayakan dekat dengan domilisi para calon tenaga kerja.
Koresponden : Black
