Kabupaten Semarang – Seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi nasional pasca Pandemi Covid-19, realisasi nilai investasi di Kab. Semarang juga menunjukkan kecenderungan meningkat.
Pada triwulan pertama tahun 2022, Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kab. Semarang mencatat, total nilai investasi Rp. 1,3 Triliun lebih. Jumlah tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri Rp. 1,07 Triliun dan asing sebesar Rp. 274 Miliar lebih. Realisasi tersebut hampir mendekati pencapaian total investasi tahun 2021 sebesar Rp. 1,4 Triliun.
Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., berpandangan, bahwa potensi investasi di sektor Intanpari sangat besar. Potensi tersebut sangat menarik minat investor. Diakui oleh Ngesti Nugraha, pengembangan potensi tersebut belum maksimal, karena terkendala peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Revisi perda RTRW belum bisa diselesaikan sejak tahun 2018 lalu, karena terbentur regulasi. Kita masih terus berupaya menyelesaikannya, agar dapat mendukung pengembangan potensi investasi,” tutur Ngesti Nugraha, saat menghadiri acara bincang kemitraan kemudahan perizinan usaha berbasis risiko bagi Usaha Mikro Kecil (UKM), di The Wujil Resort, Bergas, Selasa (14/3/2022).
Ngesti Nugraha, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Semarang menambahkan, untuk menarik dan menambah daya tarik para Investor, Pemkab Semarang berusaha untuk mempermudah penerbitan izin usaha bagi UKM. Tujuannya agar usaha tahan krisis ini dapat terus berkembang.
Korespondon : Black
Sumber = https://derapjuang.id/featured/ngesti-nugraha-potensi-investasi-sektor-intanpari-sangat-besar/
