Kabupaten Semarang – Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., telah mengingatkan para kepala desa dan perangkat desa untuk memprioritas penanganan kemiskinan ekstrem yang ada di wilayah mereka. Selain itu, upaya pengurangan kasus stunting serta pemberdayaan warga lanjut usia juga perlu diberi perhatian serius.
Hal tersebut diungkapkan Ngesti Nugraha usai membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Kabupaten Semarang di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang di Jalan Ahmad Yani, Selasa (29/8/2023) siang.
“Pengelolaan dana desa juga harus menyentuh penanganan kemiskinan ekstrem, stunting maupun kesejahteraan warga lansia. Jadi jangan hanya untuk infrastruktur saja,” ungkapnya.
Ngesti Nugraha menegaskan bahwa yang terpenting adalah menjaga kerukunan di tingkat desa, karena hal ini dapat menciptakan lingkungan yang kondusif di Kabupaten Semarang. Dengan demikian, proses pembangunan daerah dapat berjalan lancar.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Semarang juga berencana untuk memberikan tambahan penghasilan tetap (siltap) bagi para aparat desa pada tahun 2024 mendatang.
Oleh karena itu, Ngesti Nugraha berharap agar para aparat desa dapat menjalankan tugas sesuai dengan regulasi yang berlaku. Mereka juga diingatkan untuk tidak mudah terprovokasi oleh fitnah dan berita palsu yang cenderung muncul menjelang tahun politik mendatang.
“Siapapun yang memimpin Papdesi nantinya harus mengutamakan kekompakan dan komunikasi yang baik antar anggota. Sehingga desa tetap kondusif dan pasti Kabupaten Semarang juga kondusif,” tegasnya.
Responden : Black
