Kabupaten Semarang – Dinas Kesehatan Kab. Semarang bergerak cepat menangani kasus stunting atau gagal tumbuh di kalangan balita. Tahun ini, ada program pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi kepada 3.284 balita untuk mempercepat penurunan angka stunting.
Total dana yang digunakan sebesar Rp. 1,6 miliar berasal dari pergeseran anggaran dalam APBD 2022. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kab. Semarang.
Berdasarkan data penimbangan badan serentak, balita usia 0-59 bulan setiap Bulan Agustus, angka prevalensi stunting Kab. Semarang tahun pada tahun 2022 tercatat 4,61 persen. Angka itu turun dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 5,49 persen atau sebanyak 520 balita.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha., S.H., M.H., bergerak cepat dengan menghadiri penyerahan bantuan PMT kepada perwakilan penerima, di aula Kantor Desa Banyukuning, Bandungan, Jumat (23/12/2022).
Penyerahan paket PMT dilakukan Ngesti Nugraha kepada perwakilan ibu yang mempunyai anak bawah lima tahun (balita). Ikut mendampingi Ketua TP PKK, Hj. Peni Ngesti Nugraha, Kepala Barenlitbangda Muslih, serta Camat Bandungan, M. Taufik.
“Penanganan stunting membutuhkan kerjasama semua pihak. Pemkab Semarang berkomitmen menurunkan angka stunting dengan dukungan pemerintahan desa dan instansi lainnya. Terimakasih kepada para kader kesehatan di desa yang telah bekerja keras menangani stunting di wilayah masing-masing. Kerjasama semua pihak diharapkan, dapat menekan angka stunting bahkan ke tingkat zero,” pungkas Ngesti Nugraha, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Semarang.
Koresponden : Black
Sumber = https://derapjuang.id/featured/ngesti-nugraha-ajak-kerjasama-semua-pihak-untuk-turunkan-stunting/
